Biohelikon – Bank BRI akan menerbitkan sejumlah obligasi hijau atau green bond dengan total nilai mencapai Rp6 triliun. Pendanaan ini bertujuan untuk mendukung pembiayaan kegiatan usaha yang berfokus pada lingkungan serta untuk modal kerja. Obligasi hijau BRI terdiri dari tiga seri, yaitu Seri A, Seri B, dan Seri C, dengan masing-masing seri ditawarkan sebesar 100 persen dari jumlah pokok obligasi.
Detail seri obligasi hijau BRI adalah sebagai berikut:
Obligasi Berwawasan Lingkungan Seri A:
- Nilai: Rp1,34 triliun
- Tingkat Bunga Tetap: 6,10 persen per tahun
- Jangka Waktu: 370 hari kalender sejak tanggal emisi
- Pembayaran Bunga: Setiap triwulan sejak tanggal emisi
- Pembayaran Bunga Pertama: 12 Januari 2024
- Jatuh Tempo Obligasi: 22 Oktober 2024
Obligasi Berwawasan Lingkungan Seri B:
- Nilai: Rp4,15 triliun
- Tingkat Bunga Tetap: 6,35 persen per tahun
- Jangka Waktu: 2 tahun sejak tanggal emisi
- Pembayaran Bunga: Setiap triwulan sejak tanggal emisi
- Pembayaran Bunga Pertama: [Isi tanggal]
- Jatuh Tempo Obligasi: 12 Oktober 2025
Obligasi Berwawasan Lingkungan Seri C:
- Nilai: Rp500 miliar
- Tingkat Bunga Tetap: 6,30 persen per tahun
- Jangka Waktu: 3 tahun sejak tanggal emisi
- Pembayaran Bunga: Setiap triwulan sejak tanggal emisi
- Pembayaran Bunga Pertama: [Isi tanggal]
- Jatuh Tempo Obligasi: 12 Oktober 2026
Dengan demikian, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. akan mendapatkan pendanaan sebesar Rp6 triliun melalui penerbitan tiga seri obligasi hijau ini, yang akan digunakan untuk mendukung kegiatan usaha yang berfokus pada lingkungan dan untuk keperluan modal kerja.
Obligasi BRI ini akan dicicil secara penuh pada saat jatuh tempo, dalam metode pembayaran yang dikenal sebagai “bullet payment”. Berikut adalah jadwal penting terkait penerbitan obligasi BRI:
Tanggal Efektif: 1 Juli 2022
Masa Penawaran : 6 – 9 Oktober 2023
Tanggal Penjatahan: 10 Oktober 2023
Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan: 12 Oktober 2023
Tanggal Distribusi Secara Elektronik: 12 Oktober 2023
Tanggal Pencatatan Pada BEI (Bursa Efek Indonesia): 13 Oktober 2023
Manajemen BRI menjelaskan bahwa tujuan dari penerbitan obligasi ini adalah untuk mendanai berbagai proyek berwawasan lingkungan. Seluruh dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Obligasi Berwawasan Lingkungan ini akan digunakan oleh perseroan untuk mendukung kegiatan berwawasan lingkungan serta untuk modal kerja, setelah dikurangi biaya-biaya emisi.
Pencarian Dana Melalui Obligasi
Pada tahun sebelumnya, BRI juga telah berhasil menerbitkan obligasi hijau senilai Rp5 triliun sebagai bagian dari program penawaran umum berkelanjutan (PUB). Total target dana yang akan dihimpun dari penerbitan green bond BRI ini adalah sebesar Rp15 triliun, dan proses ini akan dilakukan secara bertahap selama periode 3 tahun, dari tahun 2022 hingga 2024.
BRI sedang aktif dalam upaya mencari dana melalui penerbitan obligasi hijau, yang sesuai dengan potensinya yang masih besar di Indonesia. “Proyek hijau baru di Indonesia memiliki potensi yang besar. Green bond sangat penting untuk mendanai Indonesia dalam transisi menuju ekonomi yang berwawasan lingkungan,” kata Chief Investment Officer Southeast Asia, HSBC Private Banking and Wealth, James Cheo.
Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira, juga menyoroti daya tarik obligasi hijau ini, terutama bagi investor institusional. Dia menjelaskan bahwa green bond memiliki keunggulan dalam hal persepsi risiko kredit yang jauh lebih rendah daripada obligasi konvensional. Menurutnya, dengan kemampuan untuk mengatasi risiko lingkungan, perusahaan yang menerbitkan green bond mendapat penilaian yang lebih baik dibandingkan dengan pesaingnya.
Selain itu, penerbitan green bond juga dapat meningkatkan citra perusahaan dan meningkatkan kepercayaan investor. “Green bond yang makin dominan dalam portofolio pembiayaan akan meningkatkan kepercayaan para investor,” kata Bhima.